JONO BUBUT

Sebagai yang mudaan, saya memanggilnya Kang Jono. Tapi, ia sendiri lebih suka dipanggil JB, alias Jono Bubut. Tapi, sejak ia naek haji beberapa tahun lalu, tampaknya ia lebih senang dipanggil Haji JB, atau haji aja tidak perlu pake JB.
Kang Jono adalah contoh seorang pengusaha sukses yang secara pendidikan formal hanya tamat SD. Benar, ia hanya punya ijazah SD, sebab waktu dia lulus SD, ayahnya meninggal. Jadilah dia kehilangan orang yang akan membiayainya sekolah. Untuk bertahan hidup, akhirnya ia terdampar di sebuah bengkel bubut milik Koh Tatang. Sebab kerjanya rajin, ulet, rapih, teliti,dan ramah, Jono disenangi para pelanggan bengkel bubut tersebut. Apalagi Koh tatang begitu percaya terhadap kerjanya. Begitulah, ketika saya lulus SMP, Kang Jono sudah kerja di bengkel itu selama 5 tahun. Saat Koh Tatang memutuskan untuk memindahkan bengkelnya ke keluar kota, Kang Jono sebenarnya mau ikut, tapi mengingat ibunya yang sudah tua, dia memutuskan untuk tetap tinggal di kampungku. Beruntung Kang jono, seorag gadis dari keluarga kaya jatuh hatinya padanya, mereka pun menikah. Oleh mertuanya, Jono dimodali membeli mesin bubut, dengan segera ia membuka bengkel bubut dengan nama "JONO BUBUT". Bengkel itu menjadi bengkel bubut terbaik, banyak bengkel motor yang menjadi pelanggannya. Kurang dari dua tahun, bengkel itu sudah menjadi bengkel besar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beda Inti kalimat dan Kalimat Inti

pemakaian titik dua (:)

Soal SNMPTN 2008: Kode 101