Postingan

Menampilkan postingan dari September 19, 2010

Soal Preposisi dalam Pemberitahuan

Ada berbagai jenis kalimat sesuai dengan keperluan kita masing-masing. Dari sisi tujuannya, misalnya, dapatlah kita sebut adanya kalimat pemberitahuan atau kalimat yang bersifat pengumuman. Kalimat-kalimat seperti ini dalam bahasa Indonesia sering didahului oleh sebuah preposisi. Tepatkah keberadaan preposisi di awal sebuah kalimat pemberitahuan? Preposisi adalah kata bantu atau kata tugas yang menandai bagian tertentu dalam kalimat sebagai fungsi keterangan. jadi, setiap frase preposisional sudah dapat dipastikan, fungsinya dalam kalimat adalah Keterangan. rumah=kata benda di rumah=frase preposisional=Keterangan Bandung=kata benda dari Bandung=frasa preposisional=Keterangan Perhatikan sebuah kalimat pengumuman di bawah ini! Bagi yang terlambat harap melapor ke sekretariat. bagi yang terlambat=frasa preposisional=Keterangan (kata bagi adalah preposisi) harap melapor=frasa verbal=predikat ke sekretariat=frasa preposisional=keterangan (kata ke adalah preposisi) Jadi, kalimat pengumuman d

Kang Insan Purnama !!!#: Tentang Surat; bagian alamat surat

Kang Insan Purnama !!!#: Tentang Surat; bagian alamat surat : "Dalam tulisan ini saya hanya akan membahas bahasa dalam surat dinas. Sebagaimana kita ketahui ada tiga jenis surat, yaitu surat resmi, surat..."

Tentang Surat; bagian alamat surat

Dalam tulisan ini saya hanya akan membahas bahasa dalam surat dinas. Sebagaimana kita ketahui ada tiga jenis surat, yaitu surat resmi, surat dinas, dan surat pribadi. Surat resmi adalah surat yang diterbitkan sebuah lembaga (negara) yang menyatakan pengakuan terhadap sesuatu hal. Misalnya: Surat Izin Mengemudi, Surat Tanda Nomor Kendaraan, Kartu Tanda Penduduk. Surat dinas adalah surat yang dipakai untuk komunikasi yang bersifat dinas, biasanya dikeluarkan oleh sebuah lembaga dan ditujukan orang perorangan atau lembaga lain. Adapun surat pribadi adalah surat yang ditulis oleh seseorang untuk urusan pribadi. Yang saya akan bicarakan di sini adalah bahasa paa surat dinas. Itu pun untuk hal-hal yang biasanya kita keliru atau salah. Alamat surat: Pada bagian ini biasanya kita menulis: Kepada Yth. Bpk. M. Udin Surudin Jln. Kramat No. 7 Bekasi. Seharusnya alamat surat di atas ditulis, sebagai berikut Yth. Bpk. M. udin Surudin Jalan Kramat No. 7 Bekasi Keterangan: Tidak perlu dituliskan kata

Penulisan Akronim

Sekarang kita bahas bagaimana menuliskan akronim yang sesuai dengan aturan Ejaan Yang Disempurnakan. Sebagaimana telah kita ketahui, sebenarnya akronim merupakan singkatan yang dibaca sebagai sebuah kata. Jadi, dalam akronim dapat dipastikan terdapat bunyi vokal, sebab jika tanpa bunyi vokal, tidak mungkin dapat dibaca sebagai sebuah kata utuh. Akronim ditulis dengan huruf kapital semua jika yang dijadikan akronim merupakan huruf-huruf awal kata yang dijadikan akronim. Misalnya: KONI (Komite olahraga Nasional Indonesia) PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) SIM (Surat Izin Mengemudi) Akronim ditulis dengan huruf awal kapital jika akronim tersebut merupakan nama organisasi, nama lembaga, atau mengacu kepada nama diri. Akronim tersebut bukan berasal dari huruf-huruf awal kata pembentuknya. Misalnya: Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Unibraw (Universitas Brawijaya) Akronim ditulis dengan huruf kecil semua jika bukan merupakan nama dan bu

Penulisan Singkatan

Menurut Ejaan yang Disempurnakan (EYD), singkatan adalah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Bentuk yang mirip dengan singkatan adalah akronim yang oleh EYD didefiniskan sebagai singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata. Secara sederhana, untuk membedakan singkatan dengn akronim adalah dari cara membacanya. Umumnya, sebuah singkatan dibaca satu per satu huruf, tidak sekaligus, sedangkan akronim dibaca sekaligus, dianggap sebuah kata utuh. Aturan pemakaian singkatan sebagai berikut Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti tanda titik di belakang tiap-tiap singkatan itu. Contoh: A.H. Nasution M.B.A. M.Hum. Bpk. Sdr. Kol. Singkatan yang berupa gabungan huruf diikuti dengan tanda titik. Contoh: jml.(jumlah) kpd.(kepada) tgl.(tanggal) yg.(yang) dl.(dalam) No.(nomor) Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri titik. Contoh: dll. (dan lain-lain) dsb. (dan sebagainya) Yth. (yang terhormat) Singk

Pelafalan /c/ dalam bahasa Indonesia

Salah satu fonem dalam bahasa Indonesia adalah /c/ yang dilambangkan dengan huruf c. Uniknya, dalam pelafalan fonem /c/ ini terdapat tiga macam, yaitu dibaca tetap c, sering juga s, bahkan dibaca k. Kalau kita memeinta anak mengeja, a-b-c maka yang kita dengan a-be-se, bukan a-be-ce. Pendingin ruangan adalah AC, mestinya dibaca a-ce, tapi yang sering kita dengan aalah a-se, water closet ditulis WC bacanya we-ce, tapi sering dibaca we-se. Kata pasca, semestinya dibaca pasca, pakai c, bukan dibaca paska. parahnya lagi, ada juga orang yang menuliskan pascasarjana, menjadi Paska Sarjana, salahnya makin jauh. Perlu diingat, pasca- itu merupakan bentuk terikat jadi penulisannya sebagaimana dijelaskan EYD, bila diikuti kata yang awalnya berhuruf kecil, harus disambung. Contoh: pascapanen, pascagempa, pascasarjana. Sebaliknya, jika diikuti kata yang awalnya berhuruf kapital, harus dipisah. Misalnya: Pasca-Lebaran.

Catatan Ringan tentang J.D. Parera

J.D. Parera kependekan dari Jose Daniel Parera, punya nama alias Kelana Bahasa, salah satu dari sedikit dosen UNJ--dulu IKIP Jakarta--yang produktif menulis buku. Zaman saya kuliah dulu--seingat saya--dosen Bahasa dan Sastra Indonesia yang pernah menerbitkan buku adalah J.D. Parera dan Abdul Chaer (linguistik), Brahim (drama), Mbiyo Saleh (fiksi), Sabarti Akhadiah, Sakura Ridwan, Maedar Arsyad (bertiga menyusun buku kemahiran menulis). Tapi, ada nama lain yang juga menulis modul belajar yang dipakai untuk mahasiswa UT. J.D. Parera mungkin dosen yang paling "aneh" atau "nyentrik". Mungkin, beliau yang paling banyak dikenang oleh mahasiswanya dengan keanehan sikap maupun pemikirannya. Dengan merujuk pada konsep paradigmatik dan sintagmatik, Parera mengkritik bentukan polisi wanita (polisi wanita), sebab mengacu pada bentuk yang ada seperti wanita angkatan darat (kowad0, wanita angkatan laut (kowal), dan wanita angkatan udara (kowau), maka seharusnya wanita polisi (wan

Soal Lebaran

Setelah sebulan berpuasa pada bulan Ramadhan, umat Islam merayakan Lebaran. Kata LEBARAN, dalam Kamus Besar BI, merupakan sebuah entri sendiri. Artinya LEBARAN dianggap sebagai sebuah kata utuh, bukan kata turunan. Makna kata Lebaran dalam kamus adalah 'hari raya umat islam yang jatuh pada tanggal 1 syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama sebulan; idulfitri'. Lalu, ada kata turunannya, yaitu BERLEBARAN dengan makna 'merayakan hari Lebaran'. Dengan demikian, saya pikir ucapan selamat yang betul adalah "Selamat Berlebaran", bukan "Selamat Lebaran". Selamat Berlebaran artinya 'selamat merayakan hari Lebaran'. Omong-omong, dengan melihat pengertian kamus, tampaknya kata LEBARAN baru muncul setelah masuknya agama Islam. Berarti kata LEBARAN belum ada sebelum ada Islam. Tampaknya, kata LEBARAN diturunkan dari kata LEBAR yang diberi akhiran -AN. Penjelasan ini logis sebab kata LEBARAN dan akhiran -AN memang terdapat dalam bahasa Indo