Postingan

Menampilkan postingan dari September 26, 2010

Pilih Perempuan atau Wanita

Sebuah kata, karena berbagai sebab, sering mengalami pergeseran makna. Pergeseran makna atau perubahan makna itu, misalnya, dapat pula menyangkut kesan terhadap makna kata itu. Kesan yang ditangkap masyarakat terhadap kata tersebut. Memang sulit menentukannya sebab tidak ada ukuran pasti. Hanya common sense kita sudah dapat merasakan kesan yang akan diterima apakah negatif atau positif. Dalam istilah teknis linguistik, kesan negatif dikenal sebagai peyoratif, sedangkan kesan positif dikenal sebagai amelioratif. Sebenarnya, ada satu lagi, yaitu kesan netral alias denotatif. Contoh kata babu berkesan negatif kata pembantu berkesan netral kata pramuwisma berkesan positif Mana yang lebih baik perempuan atau wanita? Di sekolah-sekolah diajarkan bahwa kata perempuan berkesan negatif dibandingkan dengan kata wanita yang berkesan positif. Itu diajarkan sejak zaman orde baru hingga tubangnya rezin tersebut. Kata wanita berkesan positif (sekurang-kurangnya saat itu) sebab kata tersebut sering di

Hilangnya subjek yang menjadi jenderal

Sebuah berita berjudul "Usia 20 Tahun Jadi Jenderal Militer" cukup mengusik perhatian saya. Judul sebuah berita memiliki syarat: (1)menarik perhatian pembaca, (2) singkat, dan (3)mewakili seluruh isi berita. Jika syarat itu terpenuhi, baguslah judul itu. Sebab itu, dalam judul berita koran dan sejenisnya, struktur kalimat menjadi kurang diperhatikan. Kita sering menemukan hilangnya awalan me- dalam judul berita. Misalnya, Pemrintah akan naikkan harga BBM. Dalam kalimat tersebut kata naikkan sebenarnya menaikkan, tetapi me- nya dihilangkan untuk lebih hemat. Mari kita analisis judul "Usia 20 tahun jadi jenderal militer". Kalau struktur kalimatnya dianalisis, subjeknya adalah usia 20 tahun, predikatnya jadi, dan pelengkapnya jenderal militer. Dengan demikian, yang menjadi jenderal militer adalah USIA 20 TAHUN, tentu saja itu tidak logis. Sebab itu, kita harus menganggap subjek kalimat tersebut dilesapkan. Untuk tahu apa subjeknya terpaksa kita harus membaca isi berita

Ternyata stop pakai e

Bahasa Indonesia banyak menyerap kata-kata asing. Penyerapan kata asing oleh suatu bahasa merupakan keniscayaan selama pemakai bahasa itu berhubungan dengan bangsa-bangsa lain. Itu tak terhindarkan apalagi jika bangsa yang menjadi asal kata tersebut memiliki pengaruh yang kuat terhadap bangsa yang menyerap kata tersebut. Itu juga tidak bermakna bahwa bangsa tersebut miskin dalam hal kata-kata. Harap diingat sebuah bangsa pada dasarnya sudah cukup menggunakan kata-kata yang diciptakan bangsa itu sendiri jika berkomunikasi dan berinteraksi masih dalam seputar lingkuangan pemakaian bahasa tersebut. Bahasa Indonesia tidak terlepas dari penyerapan kata asing sebab faktor-faktor geografis dan faktor budaya juga memaksa kita melakukan penyerapan itu. Dalam hal teknologi, sebab kita kalah maju dalam bidang ini, mau tidak mau berbagai produk dengan nama asing masuk, dan terpaksa nama-nama produk itu diserap ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata, seperti komputer, jelas tidak ada padanannya dalam

bentuk -nya yang bikin bingung

Pernah dengan istilah klitika? Istilah linguistik alias ilmu bahasa. Klitika adalah bentuk pendek dari kata ganti. Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa kata ganti, seperti aku, kamu, engkau, dan ia. Kata aku merupakan kata ganti orang kesatu, yang berarti orang yang berbicara. Kata kamu dan engkau merupakan kata ganti orang kedua, yang berarti diajak berbicara, sedangkan kata ia merupakan kata ganti orang ketiga alias yang dibicarakan. Klitika dari aku adalah -ku atau ku-, seperti dalam bentuk BUKUKU atau KUBACA (aku baca). Klitika dari kamu adalah -mu, seperti dalam bentuk RUMAHMU, UANGMU Klitika dari engkau adalah kau- seperti dalam bentuk KAUBACA, KAUBELI Perlu diperhatikan bahwa menurut EYD, penulisannya harus disambung, tidak boleh dipisah. Jadi, jika ditulis kau baca, penulisan itu salah. Klitika dari ia adalah -nya, seperti dalam bentuk BUKUNYA, MOBILNYA. Masalah kemudian muncul berkaitan dengan -nya ini. Pernah Anda berkenalan dengan seseorang, lalu orang itu bertanya kepad