Postingan

Menampilkan postingan dari September 12, 2010

TAKSA, AMBIGU, DAN AMBIVALENSI

Bagi mereka yang menggeluti soal-soal tes bahasa Indonesia untuk Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri, sejak masuk proyek perintis, sipenmaru, UMPTN, SPMB, dan SNMPTN, ada tiga kata yang mempunyai maksud yang sama, yaitu TAKSA, AMBIGU, dan AMBIVALENSI. Ketiga kata itu mengacu pada makna 'konstruksi yang memiliki makna lebih dari satu'. Namun, perlu dicatat satuan yang terjadi paling keci pada level frasa, bukan kata. Untuk kata terjadi yang namanya polisemi. Contoh frasa yang ambigu: Lukisan Affandi; maknanya (1) lukisan diri Affandi; (2) lukisan yang dibuat Affandi; dan (3) lukisan milik Affandi. Pembicaraan tentang taksa, ambigu, dan ambivalensi termasuk ke dalam materi KALIMAT BAKU. Contoh lain: ayah membeli tiga karung beras; tiga karung beras dapat bermakna (1) beras sebanyak tiga karung (2) tiga buah karung beras. Keambiguan bisa terjadi sebab pemakaian kata peggolong, seperti buah, orang, karung, atau kata benda yang difungsikan bagai kata pnggolong. Kalimat, "Bakar

Tentang kata Wajib

Belum lama saya mendapat SMS dari seorang mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Jakarta. Mahasiswa tersebut menanyakan apakah benar sebuah nomina (kata benda) tidak dapat didahului kata WAJIB, misalnya MEJA adalah kata benda sebab tidak dapat didahului kata wajib, tidak ada bentuk WAJIB MEJA, alias tidak berterima. Demikian yang dia baca dalam sebuah buku tatat bahasa yang dikarang oleh dedengkot (demikian mahasiswa tersebut menjuluki) di Jurusan bahasa dan satra UNJ. Saya sampaikan bahwa secara tradisional, para ahli tata bahasa menguji sebuah kata termasuk ke dalam kelas kata apa, dengan menggunakan kata khusus yang diletakkan di muka kata yang hendak diuji. Kata BUKAN berpasangan dengan NOMINA, kata TIDAK dengan VERBA, kata SANGAT dengan ADJEKTIVA. Misalnya BUKAN BUKU, bentuk itu berterima maka buku adalah kata benda; TIDAK MAKAN, bentuk berterima maka makan adalah kata kerja; SANGAT PANDAI, bentuk berterima maka pandai kata sifat. Untuk kata WAJIB, seba