Kalimat baku/Kalimat standar cont. 2

Yang juga perlu diperhatikan dalam penyusunan kalimat baku adalah bentuk kalimat pasif. Dalam bahasa Indonesia, dikenal dua bentuk pasif. Bentuk pertama adalah kalimat pasif yang proses pembentukannya dengan mengubah bentuk verba aktif berawalan me- menjadi verba berawalan di-, yang diikuti juga dengan perubahan posisi subjek kalimatnya.

Contoh:
Ayah sedang membaca koran. (Kalimat aktif transitif)
Pemasifan dapat dilakukan dengan cara:
1. ubah posisi objek menjadi subjek, dan sebaliknya sehingga kalimat menjadi
Koran sedang membaca ayah. -->proses belum selesai, dilanjutkan dengan
2. ubah verba berawalan me- menjadi berawalan di-: membaca-->dibaca;
kalimat menjadi
Koran sedang dibaca ayah. (Kata depan oleh dalam kalimat di atas mana suka)
Namun, aturan tersebut tidak berlaku apabila subjek kalimat aktifnya berupa kata ganti orang kesatu atau orang kedua baik tunggal maupun jamak. Contoh kata ganti orang kesatu: aku, saya, kita, dan kami; contoh orang kedua: kamu, engkau, kalian.
Pemasifannya dilakukan dengan cara:
1. ubah posisi subjek menjadi objek, dan sebaliknya
2. buang awalan me- pada kata kerja transitifnya. Jika ada kata keterangan, seperti akan, sudah, telah, letakkan kata keterangan tersebut di depan kata ganti, jangan diletakkan setelah kata ganti.
Contoh:
Aku membaca koran itu. -->Koran itu aku baca.
Saya telah menjelaskan hal itu-->Hal itu telah saya jelaskan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beda Inti kalimat dan Kalimat Inti

pemakaian titik dua (:)

Soal SNMPTN 2008: Kode 101