Menulis Surat Lamaran Kerja

Pernah nulis surat lamaran kerja? Ataukah, Anda mau menulis surat lamaran kerja?
Beberapa orang sering kebingungan dalam menulis surat lamaran kerja. Rata-rata disebabkan mereka khawatiir surat lamaran kerja mereka tidak sesuai dengan kaidah yang pernah mereka pelajari saat belajar pelajaran bahasa Indonesia, terutama berkaitan dengan ejaannya.

Janganlah berpikir begitu! Sebab, surat lamaran kerja yang kita buat, lalu kita kirim ke sebuah perusahaan, tidak mungkin dibaca oleh guru bahasa Indonesia! Yang baca surat lamaran kerja kita paling-paling bagian personalia atau manajer SDM yang tidak memedulikan ejaan, tetapi hanya memperhatikan kelebihan kita atau kemampuan kita sehingga bisa bermanfaat bagi perusahaannya. Bukankah begitu?
Saya menganjurkan Anda untuk membuat surat lamaran kerja dalam bentuk naratif.
Pada paragraf pertama, informasikan identitas diri Anda! Sebutkan nama, lahir di mana, kapan? Tinggi badan? Berat badan? berkacamata atau tidak? Sehat atau tidak? Pendidikan terakhir Anda. Semuanya diinformasikan dalam bentuk narasi.
Pada paragraf kedua, tunjukkan kelebihan-kelebihan yang Anda miliki. Misalnya, pernah mendapat ranking waktu SMA. IPK di atas 3. Pernah menjual produk hingga memecahkan rekor di kantor lama Anda. Pernah beraktivitas sebagai Ketua organisasi. Mampu berbahasa asing secara aktif, menguasai program komputer apa saja, dan seterus-seterusnya. Juga, sebutkan hobi Anda kalau ada dengan prestasinya. Misalnya Anda hobi sepak bola sehingga pernah jadi juara sepak bola antarkampung.
Pada paragraf ketiga, sampaikan harapan Anda agar bisa dipanggil wawancara sehingga Anda bisa menunjukkan atau menyampaikan konstribusi konkret yang bisa Anda berikan kepada perusahaan tersebut. Jangan lupa ucapkan terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beda Inti kalimat dan Kalimat Inti

pemakaian titik dua (:)

Soal SNMPTN 2008: Kode 101