Tentang Huruf Kapital
Jika membandingkan EYD Edisi 1987 dan EYD 2009, kita menemukan penambahan atau perubahan aturan pemakaian huruf kapital berkaitan dengan nama geografi. Pada Edisi 2009, tentu saja edisi terbaru, disebutkan bahwa huruf kapital
1. dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi
Contoh: Bandung, Asia, Jawa Barat
2. dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang diikuti nama diri geografi
Contoh: Danau Toba, Sungai Ciliwung, Pulau Jawa
Dengan demikian, nama geografi yang tidak diikuti nama diri geografi tidak diawali huruf kapital.
Contoh: Anak itu sering menjaring ikan di danau.
Kata danau pada kalimat tersebut tidak boleh diawali huruf kapital sebab tidak diikuti nama diri
geografi.
3. dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya
menggambarkan kekhasan budaya.
Contoh:
ukiran Jepara, tari Melayu, asinan Bogor, sarung Mandar, batik Pekalongan
4. tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai penjelas nama jenis.
Contoh:
pisang ambon, kunci inggris, dukuh palembang, talas bogor
1. dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi
Contoh: Bandung, Asia, Jawa Barat
2. dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang diikuti nama diri geografi
Contoh: Danau Toba, Sungai Ciliwung, Pulau Jawa
Dengan demikian, nama geografi yang tidak diikuti nama diri geografi tidak diawali huruf kapital.
Contoh: Anak itu sering menjaring ikan di danau.
Kata danau pada kalimat tersebut tidak boleh diawali huruf kapital sebab tidak diikuti nama diri
geografi.
3. dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya
menggambarkan kekhasan budaya.
Contoh:
ukiran Jepara, tari Melayu, asinan Bogor, sarung Mandar, batik Pekalongan
4. tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai penjelas nama jenis.
Contoh:
pisang ambon, kunci inggris, dukuh palembang, talas bogor
Komentar
Posting Komentar