Kalimat Baku: Struktur Baku

Tahun-tahun terakhir ini dalam soal ujian masuk ke PTN untuk mata pelajaran bahasa Indonesia selalu saja ada pertanyaan tentang kalimat baku. Menganalasis kebakuan sebuah kalimat tidaklah mudah sebab ada beberapa persyaratan yang harus dilihat. Salah satunya adalah melihat kebakuan dari sisi struktur. Demikian juga dalam kenyataannya di soal, kebakuan dari sisi struktur sangat dominan.
Namun, jangan khawatir sebab analisis kebakuan struktur justru yang paling konkret dan mudah diurainya.
Baku secara struktur berarti kalimat itu memiliki induk kalimat (klausa bebas) yang memiliki subjek dan predikat (unsur inti kalimat).
Unsur yang sering mengecoh kebakuan adalah Keterangan, yang dicirikan dengan diawali preposisi dan konjungsi subordinatif.
Ini daftar preposisi: di, ke, dari, dalam, pada, oleh, bagi, seperti, untuk....
Ini daftar konjungsi subordinatif: yang, sebab, karena, sehingga, agar, supaya, walaupun, ketika, saat, yang,...(dan beberapa lagi)
INGAT!
Setiap kata atau frasa yang diawali Preposisi akan berfungsi sebagai KETERANGAN
Setiap klausa yang diawali konjungsi subordinatif akan berfungsi sebagai ANAK KALIMAT

Misalnya:
(1) Pertemuan itu untuk membahas rencana pembangunan jembatan desa.

Jika dianalisis, UNTUK adalah konjungsi subordinatif, maka bagian UNTUK MEMBAHAS RENCANA PEMBANGUNAN JEMBATAN DESA adalah ANAK KALIMAT. Dengan demikian, induk kalimat tersebut hanya PERTEMUAN ITU yang berfungsi sebagai subjek. jadi, kalimat tersebut tidak baku sebab induk kalimatnya tidak berpredikat.

(2) Bagi peserta yang baru datang harap melapor ke sekretariat.
BAGI=PREPOSISI, sehingga BAGI PESERTA YANG BARU DATANG berfungsi sebagai KETERANGAN; harap melapor=PREDIKAT; ke=PREPOSISI sehingga KE SEKRETARIAT=KETERANGAN. jadi, kalimat tersebut tidak baku sebab tidak bersubjek.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beda Inti kalimat dan Kalimat Inti

pemakaian titik dua (:)

Soal SNMPTN 2008: Kode 101