mempercayai tidak pakai p

Ini soal seluk-beluk pembentukan kata. Ilmunya merupakan cabang dari linguistik, yaitu morfologi. Membentuk kata perkara gampang alias mudah sebab kita sudahterlatih sejak kecil untuk bercakap-cakap atau berkalimat-kalimat sehingga terus-menerus memproduksi kata. Namun, perkaranya jadi lain, kalau bentukan kata yang kita buat itu keliru, tidak beraturan atau tidak sesuai dengan kaidah lazimnya pembentukan kata, maka kata-kata yang kita buat salah. Persoalannya adalah jika kita menjadi pejabat lalu bentukan kata yang kita buat itu ditiru banyak orang maka kita akan mengacaukan prooses pembakuan bahasa yang dilakukan oleh orang-orang pintar yang bertahta di Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Nah, akhirnya bahasa kita tidak punya kata-kata baku sehingga sulit untuk menjadi bahasa keilmuan.
Pada kesempatan ini, saya akan bahas tentang pembentukan kata dengan menggunakan awal me-, kadang ada yang menulisnya meN-, atau dalam Tata Bahasa baku Bahasa Indonesia ditulisnya meng-.
Pengimbuhan adalah proses memberi imbuhan pada kata dasar. Gampang, bukan? Kalau kita punya kata dasarmain, lalu diberi imbuhan ber-, maka menghasilkan kata bermain. Itu pengimbuhan. Lantas, apa masalahnya? Dalam morfologi, dikenal istilah peluluhan, yaitu proses mengubah konsonan /k/, /p/, /t/, dan /s/, menjadi /ng/, /m/, /n/, dan /ny/ bila sebuah kata yang diawali konsonan tersebut diberi awalan me- atau pe-.
Misalnya:
me- + konsumsi-->mengonsumsi, bukan mengkonsumsi, terlihat /k/ diganti menjadi /ng/
me-+percaya+-i-->memercayaii, bukan mempercayai, /p/ harus diluluhkan menjadi /m/
me-+taat+-i-->menaati, bukan mentaati, /t/ harus diluluhkan menjadi /n/
me-+sukses+-kan-->menyukseskan, bukan mensukseskan, /s/ luluh menjadi /ny/
Dalam hal imbuhan me- ini, ternyata me- akan berubah bentuknya menjadi meng-, men-, menge-, dan mem- atau beralomorf sesuai dengan pengaruh kata yang ditempeli,
Misal:
me-+baca-->membaca
me-+ubah-->mengubah
me-+dorong-->mendorong
me-+bom-->mengebom
Bagian ini perlu sedikit dibahas. Kata ubah ditambah me- tidak menjadi merubah, tetapi mengubah sebab sekali lagi kata dasarnya ubah, bukan rubah (sejenis anjing). Sama halnya dengan usap atau ukir. Dua kata itu berkonsonan awal /u/ ternyata jika diberi imbuhan me- menjadi mengusap dan mengukir. Jadi, me- berubah menjadi meng-.
Lalu, dengan bom. Kata bom terdiri atas satu suku kata, seperti lap, las, pel, dan cat. Kata yang bersuku kata satu jika ditambah me- maka me- berubah menjadi menge-. Dengan demikian, mengebom yang benar, bukanmembom. Demikian juga yang lain, mengelap, mengelas, dan mengecat.
Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beda Inti kalimat dan Kalimat Inti

pemakaian titik dua (:)

Soal SNMPTN 2008: Kode 101