Konjungsi Bisa Menyebabkan Ketidakbakuan Kalimat

Salah satu penyebab ketidakbakuan kalimat adalah penggunaan kata hubung (konjungsi) yang tidak tepat. Banyak di antara kita yang memandang kata hubung sekadar pada maknanya, padahal kata hubung pun memiliki fungsi. Dari fungsi itu pulalah, para linguis menyebutkan adanya beberapa ejenis kata hubung. Jenis-jenis kata hubung itu, misalnya, kata hubung antarklausa dan kata hubung antarkalimat. Adanya beberapa jenis kata hubung berdasarkan fungsinya itu maka pemakaiannya kata hubung harus tepat benar agar kalimat yang dihasilkan menjadi kalimat yang baku.
Sebut saja kata hubung antarklausa yang terdiri atas dua jenis, yaitu koordinator dan subordinator. Koordinator menghubungkan dua klausa yang setara di mana klausa-klausa di dalamnya bisa saling lepas atau berdiri sendiri. Contoh koordinator adalah dan, atau, tetapi, melainkan, sedangkan, lalu, kemudian, dan bahkan. Sebaliknya, jika klausa yang dihubungkan bukan klausa yang setara, klausa yang satu bergantung pada klausa yang lain, subordintor yang digunakan dalam proses penggabungan itu. Contoh subordinator adalah saat, ketika, walaupun, sebab, karena, sehingga, jika, untuk, dan bahwa.

Konjungsi antarklausa tidak boleh difungsikan sebagai konjungsi antarkalimat. Perhatikan contoh di bawah ini!
Tetapi, dia tidak pernah menyangka hal itu sebelumnya.
Penggunaan kata tetapi pada kalimat di atas tidak tepat sebab di sana tetapi dipakai sebagai konjungsi antarkalimat, padahal tetapi sebenarnya konjungsi antarklausa. Selain tetapi, koordinator tidak boleh dipakai di awal kalimat sebab pemakaiannya di awal kalimat menyebabkan konjungtor itu difungsikan sebagai konjungsi antarkalimat.

Dalam beberapa kasus, sering kita jumpai pemakaian konjungsi yang berlebihan. Maksudnya, pada kalimat itu sebenarnya hanya ada dua klausa, logisnya jika ada dua klausa, kita hanya memerlukan satu konjungsi.
Contoh:
Jika keadaan terus semakin memburuk, maka Pemerintah akan turun tangan dalam kasus tersebut.
Kalimat di atas memiliki dua klausa, yiatu (1) Keadaan terus semakin memburuk  dan (2) Pemerintah akan turun tangan dalam kasus tersebut. Dengan demikian, pada kalimattersebut seharusnya dipakai sebuahkonjungsi saja, tidak boleh jika dan maka sekaligus dipasang.

Kasus serupa di atas sangat sering kita temukan, misalnya, pasangan-pasangan di bawah ini
Sebab...., maka.....
Walaupun...., namun....
Meskipun....., tetapi.....
Pemakaian konjungsi seperti itu menyebabkan kalimat tidak baku...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beda Inti kalimat dan Kalimat Inti

pemakaian titik dua (:)

Soal SNMPTN 2008: Kode 101