Pernak-Pernik tentang Koma

Soal tanda baca koma (,) ini--saya pikir--masih ditemukan kesalahan mendasar, yaitu menganggap ada kaitannya antara tanda koma dengan intonasi baca kita. Maksudnya? Ada orang yang berpikir bahwa dalam meletakkan tanda koma dituntun dari intonasi baca kita pada kalimat. Saya pikir asumsi atau anggapan ini keliru sebab di dalam ejaan sama sekali tidak menyinggung-nyinggung peletakan koma itu dengan intonasi.
Saya tidak akan membahas keseluruhan aturan koma di sini.Yang akan saya bahas hanya beberapa aturan saja.

(1) kita wajib meletakkan tanda koma di belakang sebuah kata yang merupakan bagian dari sebuah rincian meskipun di belakang kata itu terdapat kata sambung dan, atau, dan sejenisnya.
Misalnya:
Saya akan membeli buku, martabak, dan semen.
Setelah kata martabak, kita wajib meletakkan tanda koma meskipun diikuti kata dan sebab merupakan bagian dari sebuah rincian.
Namun, jika hanya ada dua unsur saja pada kalimat itu, tidak boleh kita meletakkan koma.
Misalnya:
Mereka datang dan minum di sana.
Yang datang itu adalah Rosid dan Jamil.

(2) kita harus meletakkan tanda koma di belakang sebuah kalimat setara yang diikuti kata sambung tetapi, melainkan, sedangkan, kecuali. Namun, apabila diikuti kata sambung lain, tidak boleh diberi tanda koma.
Misalnya:
Ayahnya bukan dokter, melainkan insinyur.
Adiknya rajin, sedangkan Amin agak malas.

Salah apabila koma diikuti kata sambung selain yang disebut di atas.
Misalnya:
Ayahnya marah sekali tadi, sebab Arman tidak masuk sekolah.
Ibu Lurah mengatakan, bahwa gerakan PKK harus tetap diaktifkan.

(3) Jika anak kalimat mendahului induk, tanda koma harus diletakkan di akhir anak kalimat itu. Sebuah anak kalimat bercirikan didahului kata sambung.
Misalnya:
Walaupun pertemuan itu tertutup, mereka tetap akan menyampaikan hasilnya ke publik.
Sebab barang-barang di sini mahal, pedagang mendatangkan barang itu dari daerah lain.

(4) koma diletakkan di belakang kata sambung antarkalimmat.
Namun, kami hanya mendapatkan puing-puing saja.
Oleh karena itu, pertemuan itu dianggap tidak mewakili semua pihak yang bertikai.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beda Inti kalimat dan Kalimat Inti

pemakaian titik dua (:)

Soal SNMPTN 2008: Kode 101