Predikat dalam Kalimat

Predikat (disingkat: P) merupakan unsur inti sebuah kalimat. Bahkan, predikatlah yang menentukan bagian depan atau belakangnya harus diisi dengan apa.Jika kalimat dijadikan kalimat minor, unsur yang tersisa adalah predikat. Jadi, inti paling utama dari kalimat adalah predikat.

Dalam kalimat baku atau kalimat efektif, keberadaan predikat dianggap berpasangan dengan subjek. Sebab itu, sebuah kalimat efektif memiliki syarat utama kehadiran subjek dan predikat.


Seperti halnya dengan subjek, banyak juga kesalahan konsepsi tentang predikat. Beberapa kesalahan konsep itu diuraikan di bawah ini
(A) predikat berupa kata kerja
Pada umumnya predikat berupa kata kerja, tetapi predikat pun bisa diisi kata sifat, kata benda, bahkan frasa preposisional.
(1) Ibu memasak sayur.
(2) Sayur Ibu enak sekali.
(3) Ibuku juru masak handal.
Ketiga kalimat di atas memiliki predikat dengan jenis kata berbeda. Kalimat (1) berpredikat memasak=kata kerja, kalimat (2) berpredikat enak sekali=frasa verbal, dan kalimat (3) berpredikat frasa nominal, yaitu juru masak handal.
(4) Euis dari Bandung.
Kalimat (4) memang masih bisa diperdebatkan keefektifannya, tapi beberapa buku rujukan menyebutkan bahwa predikat kalimat itu adalah dari Bandung yang merupakan frasa preposisional. Beberapa penganalisis menyarankan agar keefektifannya lebih terjamin kalimat (4) semestinya ditambah kata lain, misalnya berasal, sebagai pengisi predikat, kemudian dari Bandung berubah fungsi menjadi keterangan.Jadi selengkapnya kalimat (4) akan menjadi "Eusi berasal dari Bandung."

(B) predikat di belakang subjek.
Pernyataan ini sama kelirunya dengan menyatakan subjek selalu beradadi depan predikat. Pada bahasan tentang "subjek dalam kalimat", saya sudah menjelaskan bahwa ada kalimat normal (dengan pola S-P) dan ada kalimat inversi (dengan pola P-S).
Bahkan, Tata Bahasa Baku menjelaskan kata ada memiliki karakteristik yang unik. Kata ada selalu menuntut subjek harus berada di sebelah kanan predikat.
(5) Ada kucing di sini.
(6) Ada yang datang tadi.
Kedua kalimat di atas fungsi predikatnya diisi kata ada dan di sebelah kanannya, yaitu kucing dan yang datang tadi, berupa subjek.
Partikula penegas -lah dianggap sebagai ciri sebuah predikat.
(7) Dialah temanku.
Kalimat (7) berpredikat dialah,sedangkan subjeknya temanku.
(8) Merekalah yang menyelematkan anak itu.
Kalimat (8) berpredikat merekalah dan subjeknya berupa frasa nominal, yaitu yang menyelamatkan anak itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beda Inti kalimat dan Kalimat Inti

pemakaian titik dua (:)

Soal SNMPTN 2008: Kode 101